Rumah konsep pesanstren

Menguras Air Mata, Begini Kesaksian Ketua Tim Dakwah Ust Abdul Somad

- Desember 09, 2017
UAS dakwah di pedalaman (fb uas)


Tuduhan anti-NKRI dan anti-kebhinnekaan yang dialamatkan kepada Ustadz Abdul Somad kandas sudah. Bukan hanya setelah sang ustadz menyanyinyakn lagu Indonesia Raya di Denpasar, tetapi jauh dari itu, sejak Ustadz Somad berdakwah ke suku-suku pedalaman.





Hal ini sebagaimana kesaksian Mahmud Ibnu Ja'far yang menjadi salah satu saksi hidup perjalanan dakwah sarjana lulusan Universitas Al-Azhar Kairo Mesir ini.

"Saya menjadi saksi hidup perjalanan dakwah UAS (Ustadz Abdul Somad) menjelajah belatara Taman Nasional Bukit Tigapuluh INHU Riau," tulis Mahmud memberikan kesaksian.

Bukan perjalanan yang mudah, kafilah dakwah ini harus menempuh perjalanan mengarungi sungai selama 7 jam.

"Mengarungi sungai Batang Gansal selama 7 jam." lanjutnya.

Saat jaulah dakwah tersebut, tim dakwah harus menncicipi medan yang berat karena diguyur selama berjam-jam.

"Diguyur hujan mulai jam 10 siang sampai jam 5 sore. Salah satu dari kami hampir pingsan karena hipotermia, badan kami semua termasuk UAS menggigil karena kedinginan." lanjutnya menuturkan.





Dengan usaha yang gigih, Allah Ta'ala memberikan kemudahan kepada tim dakwah sampai di pedalaman pemukiman suku Talangmamak. Semuanya selamat.

"Kami mengajarkan mengaji, shalat, berhitung, menulis, membangun masjid, menananm jagung, dan kacang, mengadakan bakti sosial, mengajari beternak lebah madu dan lebah trigona." ungkap Mahmud bersemangat.

Selain itu, tim dakwah juga mengikuti upacara bendera dan berjalan selama satu jam bersama siswa-siswa lain menuju sekolah.

"Apa kurang cinta NKRI-nya UAS? Apa kurang cintanya kami kepada NKRI? Apa salahnya UAS sehingga kalian dengki sekali kepadanya?" pungkas Mahmud.

Menanggapi kesaksian tersebut, banyak netizen yang mengaku terharu, sedih, dan berurai air mata. [Mbah Pirman/Tarbawia]



Advertisement


EmoticonEmoticon

 

Start typing and press Enter to search