Rumah konsep pesanstren

Pro LGBT Gagal Paham, Begini Bantahan Cerdas Prof Euis Sunarti

- Desember 21, 2017


Muhammad Isnur dari YLBHI yang diundang sebagai kubu pendukung keputusan MK terkait LGBT menyampaikan argumen yang dinilai gagal paham. Menurutnya, jika judicial review (JR) yang diajukan Aila disetujui, maka penjara akan penuh.





Hal ini berkaitan dengan data yang disampaikan oleh Prof Euis Sunarti terkait jumlah zina di salah desa di Ciamis yang tingkat zinanya mencapai 70%. Menurut Isnur, penjara akan penuh jika 30 ribu kepala keluarga dipidana dan dijebloskan ke dalam jeruji besi.

"Satu desa katakanlah 3.000 kepala keluarga, dituduh melakukan zina, dan mau dipidanakan mereka. Bayangkan 3.000 kepala keluarga mau dipidanakan? Ini mengerikan sekali. Mau berapa orang dipidanakan?" ujar Isnur dalam acara Dua Sisi Layakkah LGBT Dipidana TV One pada Rabu (20/12/17) malam.

Menanggapi pernyataan tersebut, wanita yang sudah menjadi peneliti dan dosen selama 30 tahun ini menyampaikan argumen cerdas untuk menjawab kekhawatiran Isnur.

"Hukum memiliki sifat social enginering, sifatnya adalah pencegahan." ujar Prof Euis diiringi senyum.

Karenanya, pihaknya menyampaikan JR sebagai edukasi dan menutup celah yang mungkin terjadi jika LGBT tidak dimasukkan ke dalam delik pidana.





"Zina antara dua orang yang tidak menikah, mereka akan tenang aja karena tidak hukum. Tapi kalau ada hukum, mereka akan berpikir dua-tiga kali saat akan melakukan zina." lanjutnya.

Prof Euis juga menyampaikan agar tidak ada pihak yang salah memahami terkait gugatannya. Pasalnya, tindakan JR tersebut merupakan upaya pencegahan dan pendidikan kepada masyarakat terkait adanya kepastian hukum.

"Jangan alasan penjara akan penuh, bakal langsung memenjarakan; gak bakal langsung begitulah. Dalam praktiknya ada turunan-turunan teknis yang akan diatur." lanjutnya.

Ia menegaskan, JR yang diajukan Aila merupakan wujud cinta dan perlindungan kepada generasi muda dan keluarga Indonesia.

"Bagaimana memberikan perlindungan anak-anak kita, bagaimana mengingatkan orang-orang." tegasnya. [Mbah Pirman/Tarbawia]





Advertisement


EmoticonEmoticon

 

Start typing and press Enter to search