Rumah konsep pesanstren

Netizen Protes Politisasi Keluarga Ustadz Abdul Somad di Pilgub Sumut

- April 06, 2018


Netizen melakukan protes terhadap dugaan politisasi yang dilakukan oleh tim paslon cagub-cawagub Sumatera Utara Djarot-Sihar terhadap keluarga Ustadz Abdul Somad Lc MA.





"Tak kisahlah bila kau datang hanya karena musim Pilkada. Tak kisah kalau kau juga ingin mengharap dukungan di musim kampanye. Tak kisah. Kalau kau menyambang, mengapa kami larang?" tulis Iwan di akun fesbuknya pada Jum'at (6/4/18).

Iwan menyoroti diamnya pemerintah ketika Ustadz Somad dilarang memasuki Hongkong untuk berdakwah. Dimana Djarot merupakan salah satu kader partai penguasa, PDIP.

"Cucu kami dihadang dan diusir dari Hongkong, negeri China kemarin lalu. Di manakah pembelaan Tuan pada cucu kami waktu itu? Bukankah Tuan punya koneksi kuat dengan penghulu negeri? Jangankan upah-upah, sepotong kalimat pun tak Tuan sampaikan ke cucu kami." lanjutnya.

Selain itu, Iwan juga menyesalkan diamnya mereka ketika dai lulusan Universitas Al-Azhar Kairo Mesir sempat dicegat saat akan berdakwah di Puau Dewata, Bali.


"Cucu kami difitnah tak terperi, dihadang dan hendak diusir kaum yang kalap kala diundang ke pulau para dewa. Bukankah di sana banyak kolega partai Tuan? Bukankah di sanalah pula asal dan rumah nenek pimpinan partai Tuan yg telah mengirim Tuan ke tanah Sumatera? Tapi mengapa bukan Tuan yang kami lihat merangkul cucu kami melainkan Raja Cokorda yang mulia?" lanjut Iwan.





Bagi Iwan, merupakan hal yang wajar jika keluarga Ustadz Abdul Somad menjamu siapa pun yang bertamu. Namun, momentum dan framing yang tidak tepat menjelang pilkada Sumut ini dirasa kurang tepat.

"Bila engkau mengunjungi kerabat Ustadz Somad di Asahan, tentulah akan dijamu. Kau akan diajak masuk ke dalam rumah, disuguhkan makanan, minuman dan diajak bercerita. Mereka senang menyambut tamu, karena memuliakannya adalah sebuah kehormatan. Apalagi bagi orang yg baru pertama kali datang bertandang." tegasnya.

Iwan juga memberikan saran, hendaknya mereka tidak hanya berkunjung saat menjelang pilkada, melainkan duduk dalam majlis ilmu sang ustadz.

"Terakhir, Tuan sudah datang kemari, tapi pernahkah Tuan duduk satu majelis dengan cucu kami?" pungkasnya. [Tarbawia]





Advertisement


EmoticonEmoticon

 

Start typing and press Enter to search