Rumah konsep pesanstren

Nyatakan Taubat dari Permintaan Pre Wedding, Alasan Fotografer Ini Bikin Merinding

- November 28, 2017
Pre wedding (ilustrasi/pa)


Seorang fotografer mengunggah pernyataan resmi bahwa pihaknya tidak lagi menerima permintaan foto sebelum pernikahan atau masyhur disebut pre wedding. Mengaku tidak takut kehilangan rezeki, fotografer ini mengungkapkan alasan yang kuat, dan tegas.





Alasannya juga membuat sejumlah netizen merinding karena keberanian dan ketegasan sikapnya.

"Tidak ada satu pun ulama/ustadz yang menyatakan pre wedding itu halal. MUI pun jelas menyatakan, pre wedding itu haram." tulis Hendy Wicaksono, pemilik usaha fotografi, melalui akun fesbuknya pada Ahad, (26/11/17).

Ia juga mengaku menyesal karena selama ini menjalani usaha dengan memfasilitasi perbuatan yang haram. Bahkan ia mengarahkan calon suami dan calon istri untuk bergaya dalam proses pengambilan gambar sebelum akad nikah, dimana laki-laki dan perempuan haram bersentuhan sebelum menikah.

"Bertahun-tahun saya merasa menjadi penggagas perilaku mereka yang belum muhrim/halal untuk berpegangan tangan, berpelukan, hingga berci*man. Astaghfirullah." lanjutnya, menyesali perbuatan dosa yang telah dilakukan.

Apalagi, umumnya para pelaku usaha ini melakukan promosi besar-besaran dan menganggap pre wedding yang haram ini seolah-olah biasa dan halal karena banyak yang melakukan.

"Hingga mereka pun yang sudah menutup aurat, saya dengan egois dan benar-benar menutup hati mengajak mereka melakukan pre wedding dengan berbagai alasan kalau hal ini 'biasa', tanpa memperhatikan apa yang masuk ke dalam perut anak dan istriku dari nafkah yang haram itu." ujar Hendy.





Tak lupa, Hendy juga membongkar logika-logika yang kerap disampaikan oleh kalangan yang melakukan pre wedding dan menganggapnya sebagai hal yang biasa, padahal wajib dijauhi dan ditinggalkan.

"Ah, si ini foto pre wedding gak apa-apa kok."

"Ah si anak pemimpin ini pre wedding juga gak apa-apa kok."

"Ah artis ini foto juga kok."

Ia mengungkapkan, kebenaran bukan didasarkan dari siapa yang melakukan, tetapi berbasis dari Al-Qur'an sebagai Kalam Tuhan dan hadits sebagai contoh dari Nabi Muhammad yang mulia.

"Kebenaran bukan dari siapa yang melakukan, tapi dari apa yang ada di dalam Al-Qur'an dan Hadits." tegasnya.

Hendy juga mengajak para pelaku usaha pre wedding untuk merenung. Menurutnya, bagaimana menghendaki keluarga yang bahagia dan berkah jika jalan yang ditempuh tidak sesuai dengan ajaran agama.

"Lalu bagaimana bisa saya memohon pekerjaan yang saya lakukan barokah dan halal kalau yang saya lakukan adalah hal yang jelas haram?" ungkapnya. [Mbah Pirman/Tarbawia]



Advertisement


EmoticonEmoticon

 

Start typing and press Enter to search