Rumah konsep pesanstren

Dua Cara Mensejahterakan Bangsa

- April 13, 2018
Rendy Saputra (inet)

Berfikir tentang bagaimana mensejahterakan negeri memang menjadi bahasan yang tak pernah usai.

Bagaimana memastikan 170 juta angkatan kerja di negeri ini mendapatkan penghasilan yang signifikan. Baik menjadi pekerja, ataupun pengusaha. Bagaimana memastikan anak bangsa bisa makan.





Tulisan ini berasal dari apa yang Saya rasakan di lapangan. Ini hanya tulisan orang awam yang gak pernah belajar ekonomi dengan proper.

Didalam fikiran Saya, kesejahteraan itu ada 2 faktor besar : berapa nilai ekonomi yang dapat dicetak oleh sebuah bangsa, yang diwakili secara sederhana dengan uang yang berputar. Dan bagaimana meratanya uang tersebut terdistribusi merata ke seluruh anak bangsa. Walaupun mustahil, tapi simpangannya jangan terlalu besar.

Yang pertama, Saya ingin bicara tentang daya cipta nilai ekonomi. Sebuah bangsa yang banyak memproduksi "manfaat", baik jasa maupun produk, akan mudah mempertahankan uang didalam negeri, bahkan menyerap uang dari luar negeri.

Korea Selatan yang serius membangun Samsung, terbukti berhasil mengenerate kesejahteraan dengan jualan Samsung keseluruh dunia.

Korea Selatan pun mempertahankan uang didalam negeri agar tidak keluar. Mereka menciptakan mobil nasional, dan memakainya. Konsumen dalam negeri membeli mobil sendiri.

Uang bergerak didalam negeri, membayar tenaga riset, tenaga kerja, pabrik, hingga seluruh proses pabrikan yang dilakukan didalam negeri. Adapun uang keluar, paling hanya bahan baku.

Korea Selatan juga membentuk nilai tambah ekonomi yang besar pada gadget Samsung. Samrtphone yang dirakit dari bahan baku yang murah menjadi sangat mahal ketika teknologi terimplan didalamnya. Margin besar ini menghadirkan kesejahteraan bagi Korsel. Dimana Samsung mendorong ribuan usaha pendukung untuk bergeliat di korea selatan.

Thailand mengenerate 120rb wisatawan dari UAE, sementara Indonesia hanya 12rb. Thailand berhasil membangun nilai tambah pada objek pariwisata mereka. Infrastruktur yang siap, masyarakat yang siap melayani turis, kecakapan bahasa dan berbagai kesiapan lainnya. Indonesia?

Ini yang Saya sebut dengan daya cipta nilai ekonomi.





Kalo kita kebiasaan cangkul batu bara dan jual batu bara, maka kita dapat harga batu bara. Sudah ditentukan pada level komoditas dunia. Harganya fix.

Tapi kalo batu bara jadi bahan bakar pabrik, dari pabrik keluar produk... mungkin beda ceritanya.

Emas jika dijual dalam bentuk emas, ya harganya emas komoditas Per troy once. Namun jika dijual dalam bentuk chip, akan beda harganya. Ini yang disebut daya cipta ekonomi.

Jika bangsa ini ingin bergerak sejahtera, bangsa ini harus diarahkan untuk terus menerus menciptakan daya cipta ekonomi.

Memberikan nilai tambah pada sumber daya alam negeri.
Menggerakkan lahan kosong.
Menciptakan barang dengan nilai jual tinggi. Produksi semurah mungkin. Kualitas tinggi.

Jika bangsa ini gemar memproduksi, kita kemungkinan akan menekan angka impor, karena kebutuhan dalam negeri terpenuhi. Dan jika berdaya saing, kemungkinan malah bisa eksport, uang dari luar ditarik masuk ke Indonesia.





Akhirnya uang yang sudah berada didalam negeri gak perlu keluar lagi. Gak ada flight capital. Dan uang diluar, bisa ditarik masuk lewat perdagangan.

Yang kedua adalah meratanya kekayaan. Jika yang menyediakan barang dan jasa adalah segelintir orang, maka wajar jika uang berputar pada segelintir orang saja.

Jika yang menjual ayam hanya 1 orang di sebuah kampung yang isinya 10.000 orang, sudah jelaslah seluruh market ayam akan lari ke kantongnya. Berbeda jika yang berjualan ayam ada 10. Market mungkin tersebar.

Atau begini, jika yang menjual ayam, dan yang menjual nasi, dan yang menjual kambing, dan menjual kasur... dan yang menjual segala macem hanya 1 orang yang sama dari 10.000 orang yang ada di kampung. Anda sudah ngerti banget ujungnya. Akhirnya 99% kekayaan orang kampung berputar di 1% populasinya.

Solusi mudah dari distribusi kekayaan yang merata adalah "memperbanyak pemain". Pengusaha harus banyak, market jangan dikuasai oleh satu dua orang. Disinilah narasi Serikat Saudagar Nusantara bersuara keras : mari bersama layani market, bersama-sama. Jangan biarkan diurus oleh sebagian orang saja.

Semoga narasi ngawur tengah malam ini menghibur Anda.

Kuncinya jadi 2 saja: paksa uang berputar banyak didalam negeri... dan perbanyak pemainnya.. paksa ia merata.

Narator Bangsa,
Rendy Saputra



Advertisement


EmoticonEmoticon

 

Start typing and press Enter to search