Rumah konsep pesanstren

Bukan 'Serang Balik', PA 212 Justru Puji KH Ma'ruf Amin

- Agustus 11, 2018


Ketua Umum Persaudaraan Alumni (PA) 212, Ustadz Slamet Ma'arif menyampaikan ungkapan bernada pujian kepada KH Ma'ruf Amin.




"Selamat, KH Ma'ruf Amin terpilih menjadi cawapres. Beliau Ketua MUI yang berprestasi. Ada dua fatwa fenomenal yang beliau tanda tangani," kata Slamet seperti dilansir detik pada Sabtu, (11/8/18).

Dua fatwa fenomenal yang dimaksud oleh Slamet Ma'arif adalah soal penistaan agama yang dilakukan oleh Mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama alias Ahok.

MUI menegaskan, yang dilakukan oleh Ahok saat itu merupakan penistaan terhadap Surat Al-Maidah ayat 51.

Keputusan MUI ini yang menjadi tonggak lahirnya Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) MUI yang memotori berbagai macam Aksi Bela Islam di berbagai daerah Nusantara dan berpusat di DKI Jakarta.




Seiring berjalannya waktu, GNPF MUI berubah menjadi GNPF Ulama dan sudah melakukan Ijtima' Ulama dan Tokoh Nasional di Jakarta pada akhir Juli 2018 lalu.

Fatwa lain yang fenomenal, menurut Slamet, ialah soal pemimpin ingkar janji yang tak wajib ditaati dan boleh tidak dipilih lagi.

"Kedua, fatwa tentang pemimpin ingkar janji agar jangan dipilih kembali. Ini harus dilaksanakan. Mari kita taati fatwa beliau." terangnya.

Slamet menyampaikan ini ketika ditanya soal pernyataan Kiyai Ma'ruf yang menyatakan adanya kubu yang tidak mengikuti Ijtima' Ulama.

"Ada belah sono ngomong ya, menghargai ulama, menghargai ulama tapi hasil Ijtimak Ulama-nya nggak didengerin, malah wakilnya bukan ulama," kata Kiyai Ma'ruf Amin. [Tarbawia]
Gabung ke Channel Telegram Tarbawia untuk dapatkan artikel/berita terbaru pilihan kami. Join ke Tarbawia



Advertisement

1 komentar:

avatar

Ini sindiran satire atau sarkasme:

PERTAMA, penistaan agama yang dilakukan oleh Mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama alias Ahok.


MUI menegaskan, yang dilakukan oleh Ahok saat itu merupakan penistaan terhadap Surat Al-Maidah ayat 51.

KEDUA, soal pemimpin ingkar janji yang tak wajib ditaati dan boleh tidak dipilih lagi.

"Kedua, fatwa tentang pemimpin ingkar janji agar jangan dipilih kembali. Ini harus dilaksanakan. Mari kita taati fatwa beliau." terangnya.

TAPI YANG KEDUA: cuma bisa diucapkan tapi tidak bisa dilaksanakan. Sehingga, ybs lupa ada ayat dengan terjemahan kira-kira," janganlah engkau mengatakan yang engkau tidak perbuat".




EmoticonEmoticon

 

Start typing and press Enter to search