Terkait pesan suara yang menyebutkan dukungan kepada pasangan Jokowi-KH Ma'ruf Amin, Ustadz Yusuf Mansur mengaku ditelepon langsung oleh pihak Istana. Ustadz Yusuf menyebut penelepon sebagai kawan.
"Emang kawan-kawan. Saya tidak perlu sebut namanya
siapa. Kawan-kawan hanya menunjukkan kan, 'Nih Kiyai ente.' Istilahnya
kan begitu." kata Ustadz Yusuf dalam dialog Inews TV, Ahad (9/9/18) pagi.
Didorong ueforia karena adanya sosok yang merepresentasikan umat Islam sebagai kandidat cawapres, Ustadz Yusuf langsung membuat pesan dalam bentuk rekaman suara agar staff Darul Qur'an ikut mendampingi ke KPU.
Namun, Ustadz Yusuf mengurungkan niatnya setelah Prabowo Subianto menunjuk Sandiaga Salahuddin Uno sebagai cawapres pendamping dirinya. Alhasil, tak ada satu pun unsur atau atribut Darul Qur'an di KPU saat pasangan Jokowi-Ma'ruf mendaftarkan diri.
"Terjadi gak baris-berbaris di KPU? Gak ada kan! Saya hadir tidak? Tidak ada. Apa ada atribut Darul Qur'an di sana? Tidak ada." tegas Ustadz Yusuf.
Sikap Politik Ustadz Yusuf Mansur
Setelah pesan suara Ustadz Yusuf Mansur beredari di jagat media sosial, banyak pihak yang menyatakan bahwa pemimpin Darul Qur'an ini mendukung pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin pada Pilpres 2019 mendatang.
Sang Ustadz menyampaikan klarifikasi, dirinya berada di tengah seperti saat pilpres 2014 lalu. Pasalnya, pasangan Jokowi memilih Kiyai Ma'ruf yang merupakan gurunya dan Prabowo Subianto memutuskan Sandi sebagai pendamping yang merupakan kawan dekat Yusuf Mansur. [Tarbawia]
Gabung ke Channel Telegram Tarbawia untuk dapatkan artikel/berita terbaru pilihan kami. Join ke Tarbawia
Advertisement
EmoticonEmoticon