Rumah konsep pesanstren

8 Sindiran Maut Prabowo Subianto Bikin Lawan Politik Sontoloyo

- Desember 22, 2018



Puluhan ribu peserta Konferensi Nasional Partai Gerindra di SICC, Bogor, Jawa Barat tak bergerak. Meski jam makan siang sudah tiba dan menahan lelah sejak pagi, mereka masih asyik menyimak pidato berapi-api dari Prabowo Subianto.




Prabowo tampil pamungkas dengan konten pidato yang menggugah. Tak ketinggalan, capres nomor urut 02 ini juga melontarkan 8 sindiran maut kepada lawan politiknya.

Kumpulkan Massa Tanpa Uang


Prabowo mengaku tidak mampu membayar seluruh relawan dan simpatisan yang hadir di SICC. Ia menyindir pihak lain yang kerap memberikan uang ketika melakukan pengumpulan massa.

"Kalau ada pihak lain, ngumpulin anggotanya harus dikasih uang." tutur Prabowo disambut tawa hadirin.

Lahir Langsung Punya Utang


Prabowo menyampaikan fakta utang luar negeri yang kiat membengkak. Jika dibagi rata ke seluruh penduduk Indonesia maka bayi yang baru lahir pun langsung memiliki utang sekitar 9 juta rupiah.




"Kita semua punya utang. Bahkan anakmu yang belum lahir, begitu lahir punya utang. Jumlah utangnya kurang lebih, masing-masing kita utang (sebesar) 600 dollar. Belum lahir, begitu lahir, anakmu punya utang sekitar 9 juta rupiah." ungkap Prabowo, prihatin.

Negeri Ini Baik-Baik Saja?


Prabowo juga menyindir pihak-pihak yang selalu menyatakan bahwa negeri ini baik-baik saja dan harga-harga normal. Padahal masyarakat kecil mengeluh dan daya beli masyarakat menurun drastis.

"Ada yang mengatakan, 'Semua baik', 'Negara baik', 'Ekonomi bagus', 'Siapa bilang harga-harga tidak terjangkau oleh rakyat?'. Kalian (rakyat biasa) yang tahu keadaan yang sebenarnya." tegas Prabowo, disambut tepuk tangan puluhan ribu peserta Konfernas.




Banyak Rakyat (Masih) Miskin


Dengan kondisi pendapatan per kapita per tahun yang rendah, lanjut Prabowo, Indonesia berada sejejar dengan negara-negara kecil di Afrika yang tanahnya gersang dan masih dilanda perang.


Menurut Prabowo, kondisi ini tidak pantas terjadi karena Indonesia merupakan negeri yang subur dan sudah lama merdeka.

"Tidak pantas negara terbesar ke empat dunia yang begitu kaya, tidak pantas rakyatnya masih banyak yang miskin. Tidak pantas!" pekik capres nomor urut 02 ini.




Ganti Presiden


Prabowo menjelaskan, pergantian kepemimpinan merupakan hal yang lumrah. Tak ubahnya pilot pesawat atau sopir taksi yang memang harus diganti ketika sudah salah arah atau terlihat tak menguasai peta perjalanan.

"Kalau pilot pesawat sudah kelihatan kurang handal, kan lebih baik pilotnya diganti. Kalau pengemudi taksi kelihatannya salah jalan terus, apa gak lebih baik diganti?" tanya Prabowo, disambut gempita hadirin.

Pihak yang Tidak Legowo


Prabowo mengaku mengalah dalam sengketa Pilpres 2014 lalu. Namun dirinya bersikap negarawan hingga menghadiri pelantikan lawan politik. Hal ini, lanjut Prabowo, berbeda dengan tokoh politik lain yang enggan hadir dalam pelantikan saat dirinya menderita kekalahan dalam pesta demokrasi.

"Kami ngalah. Kami terima dan saya datang pada pelantikan lawan saya. Ada yang gak pernah datang kalau lawannya dilantik? Kasih tangan (salaman dan ucapan selamat) aja gak mau." sindir Prabowo, disambut tawa keras puluhan ribu relawan.




Akui Kelemahan


Prabowo juga menyinggung pertanyaan sejumlah pihak terkait kemampuannya dalam memimpin shalat. Prabowo mengakui bahwa dirinya tidak mampu dan sudah seharusnya memberikan imam shalat kepada yang lebih shalih dan punya kemampuan lebih baik.

"Saya gak bisa jadi imam shalat, katanya. Ya, saya merasa tahu diri. Yang jadi imam ya harus orang yang lebih tinggi ilmunya. Saya tidak takut mengakui. Saya merasa tidak pantas menjadi imam shalat. Lebih baik saya ikuti orang yang lebih tinggi ilmunya daripada saya sok tahu. Untuk apa saya bohong? Untuk apa saya pura-pura lebih baik dari kalian?" tegas Prabowo.

Bungkamnya Media


Prabowo juga menyoal kelakuan media yang menurutnya tidak mengakui adanya puluhan juta masyarakat Indonesia hadir pada Reuni Akbar Mujahid 212 di Monas, Jakarta, Ahad (2/12/18) lalu. Menurutnya, media yang tak meliput termasuk aneh


"Yang aneh dan ajaib, banyak media kita tidak melihat 13 juta orang. Mata mereka mungkin ada di dengkul mereka. 13 juta gak lihat, mungkin mereka mau lihat kalau 30 juta orang." pungkas Prabowo. [Tarbawia]

Tarbawia
Bijak Bermedia, Hati Bahagia

Bergabung Untuk Dapatkan Berita/Artikel Terbaru:


Info Donasi/Iklan:

085691479667 (WA)
081391871737 (Telegram)



Advertisement


EmoticonEmoticon

 

Start typing and press Enter to search