“Sesungguhnya sesama mukmin itu bersaudara, maka berdamailah dan bertakwalah kepada Allah, agar diberi limpahan rahmat.” (QS 49:10)
Tidak ada yang lebih ditakuti iblis selain persatuan umat (QS 17:53). Tidak ada yang lebih ditakuti iblis selain umat-umat yang ikhlas (QS 38:83). Maka hanya satu jalan untuk merobohkan kekuatan iblis yaitu bersatunya umat yang ikhlas. Karena kekuatan iman itu jamaah dan kekuatan jamaah itu iman.
Mereka datang dari seluruh penjuru negeri, apakah ada yang membelikan mereka tiket? Mereka saling berpeluk bertukar makanan, apakah ada sponsornya? Mereka berbaris dalam shaf yang lurus-rapat bak bangunan yang kokoh, apakah ada komandannya?
Bisa jadi hanya ada dua kerumunan semanis itu, satu di Masjidil Haram, satu lagi di Monas, Jakarta.
Tidak ada komando yang bisa mengumpulkan manusia sebanyak itu kecuali tali komando Allah. Shaf membentang sepanjang rentangan buhul Allah yang tak berujung. Berkumpul dalam mahabbah yang sama. Tersenyum dalam gemuruh yang sama. Menangis dalam mengetuk pintu langit yang sama; pintu langit Allah.
Anasir persatuan umat sering dibenturkan dengan semangat NKRI harga mati. Persatuan umat sering dilabeli perjuangan khilafah. Sekali-kali tidak, persatuan umat inilah embrio dari persatuan Indonesia. Tidak ada lagi baju ormas, tidak ada lagi baju partai, hanya ada satu kata; kita Indonesia.
Tidak ada yang lebih mencintai NKRI selain umat islam. Tidak mungkin umat menghancurkan taman yang mereka pupuk sedari biji. Tidak mungkin umat Islam membiarkan NKRI meranggas sendiri. Karena memisahkan Islam dengan NKRI ibarat memisahkan tulang dari dagingnya. Tidak dapat dipisahkan kecuali dua-duanya hancur.
Tidak mungkin Muslim anti Pancasila. Anti Pancasila akan membuat Muslim menjadi kufur. Karena Pancasila itu sendiri adalah pancaran 5 ayat Al-Quran.
Marilah jadi manusia beradab. Jangan jadikan diri kita kendaraan iblis. Tidak perlu nyinyir pada orang yang bersatu. Tidak perlu nyinyir pada dzikir dan shalawat. Persatuan umat akan menjadi hujan yang akan menyapu semua api sekam perpecahan.
Godam ukhuwah akan terus mengayun. Menghancurkan tiap kuku yang mencengkeram yang akan merenggut kedaulatan NKRI. Menghanyutkan pengadu domba penyebar perpecahan. Mengokohkan kembali tiang sang Saka Merah Putih, agar senantiasa berkibar bangga, dalam naungan awan Tauhid; Ketuhanan Yang Maha Esa. [Asih Widhi T]
Tarbawia
Bijak Bermedia, Hati Bahagia
Bergabung Untuk Dapatkan Berita/Artikel Terbaru:
Info Donasi/Iklan:
085691479667 (WA)
081391871737 (Telegram)
Advertisement
EmoticonEmoticon