Rumah konsep pesanstren

Tentukan Capres & Partai Pilihan Anda dengan Kriteria ini!

- Maret 05, 2019
Ilustrasi Pemimpin yang Dirindukan


Tentukan Capres & Partai Pilihan Anda dengan Kriteria ini!

Sejak awal, sebenarnya saya berharap ada aktifis Islam yang maju ke bursa calon presiden, yaitu sosok yang selama ini benar-benar tumbuh dan besar bersama kelompok Islam, pejuang suara umat Islam. Tapi apa dinyana, semua yang  maju berasal dari kelompok nasionalis; Prabowo & Joko Widodo. 




Oke. Tidak dapat yang sesuai keinginan, bukan berarti tidak memilih, ya! Golput? Jangan. Pilihlah yang paling mendekati kebaikan, yang paling mendatangkan maslahat bagi umat Islam. Jikalau tidak bisa mendapatkan kebaikan sempurna, paling tidak dapatkanlah yang mendekati sempurna. 

Maka, ketika berbicara tentang syarat pemimpin dalam Islam, pembahasannya adalah al-Imâmah al-Kubrâ. Kriteria-kriteria yang ada dalam pemilihan pemimpin dalam Islam, seharusnya bisa kita jadikan patokan dalam memilih pemimpin yang benar. 

Abdullah bin Umar bin Sulaiman al-Dumaiji (Kitab al-Imâmah al-‘Uzhmâ inda Ahl al-Sunnah wa al-Jamâah: 229) menjelaskan sejumlah syarat-syarat seseorang layak menjadi Pemimpin dalam Islam, yaitu 

Pertama, al-Islam (Islam). Ini pokok. Sekali lagi; Ini pokok dalam Islam. Rasanya saya tidak perlu menjelaskan point yang satu ini. Jelas. Nyata. Terang.




Kedua, al-Bulùgh (Baligh). Bukan anak kecil. Kalau di Indonesia, syarat untuk calon presiden itu berusia 35 tahun. Usia segitu, sudah baligh sekali.

Ketiga, al-Aql (Berakal). Semakin pintar semakin bagus. Jangan sampai jikalau terpilih, malu-maluin rakyat Indonesia. Makanya, namanya Habibie begitu abadi di lisan anak bangsa. Salah satu sebabnya: Pintar. 
Keempat, al-Hurriyah (Berstatus Merdeka bukan budak). Sekarang, tidak ada lagi yang namanya budak. Itu makna zhahirnya. Makna bathinnya, yaitu tidak diikat, didikte oleh siapapun. Jikalau jadi pemimpin, namun didikte sama orang lain, itu namanya tetap budak. Harus bebas, merdeka, mampu menjalankan tugasnya sebaik-baiknya demi kemaslahatan rakyat. 

Kelima, al-Dzukùriyah (Laki-Laki). Ini jelas, ya! Karena ada haditsnya dari Rasulullah Saw. Walaupun ada beberapa kalangan kontemporer mempermasalahkan point yang satu ini.

Keenam, al-Ilm (Ilmu). Ya, ada ilmunya, utamanya paham ilmu mengelola negara. Biar negara ga salah urus. Jikalau ga ada ilmunya, bisa hancur negara. Bisa tergadai, bahkan bisa hilang wajah Indonesia dari peta dunia.



  
Ketujuh, al-‘Adâlah (Baik agamanya). Orang yang bagus agamanya, otomatis tidak akan mempermainkan agamanya dan umatnya. Itu jelas. Shaleh itu penting. Orang yang shaleh akan beradab, sopan, santun. 

Kedelapan, al-Kafâah al-Nafsiyah (Kemampuan emosi). Tidak gampang tersulut emosinya. Tidak gampang marah karena dikritik. Sebab pemimpin itu adalah pucuk. Dan pucuk harus siap diterjang badai, sebagaimana juga dihembus angin sepoi. 

Kesembilan, al-Kafâah al-Jismiyah (Kemampuan Jasmani). Tidak sakit-sakitan. Sebab tugas pemimpin itu berat. Tidak ada liburnya. Siang dan malam. 24 jam. Itu tidak resminya. 

Kesepuluh, Tidak Tamak terhadap jabatan. Kalau tamak, biasanya ada tujuan-tujuan duniawi di baliknya. Ia bukan ingin memperjuangnya rakyatnya, tapi kelompoknya atau perutnya. Ada satu lagi, yaitu keturunan Quraiys. Masalah ini debatable di kalangan para ulama. Utamanya, iya. Kalau tidak, bukan berarti haram. Oke-oke saja. 

Nah, itulah beberapa criteria yang dijadikan standar dalam memilih pemimpin dalam Islam. Saran saya, pilihlah pemimpin yang Islamis, yang benar-benar memperjuangkan Islam dan umat Islam, tegak di atas Pancasila dan UUD 1945. Pancasila dan Islam, sama sekali tidak ada pertantangan. Seiring sejalan. 

Untuk partai, pilihlah partai Islam yang benar-benar memihak umat Islam, memperjuangkan nasib umat Islam, bukan partai Islam yang bajunya beda, isinya beda. Jangan pilih partai yang katanya Islam, tapi malah dukung aturan yang menyudutkan umat Islam. 

Demikian, 



Tarbawia
Bijak Bermedia, Hati Bahagia

Bergabung Untuk Dapatkan Berita/Artikel Terbaru:

Info Donasi/Iklan:

081391871737 (Telegram)



Advertisement


EmoticonEmoticon

 

Start typing and press Enter to search