Rumah konsep pesanstren

Sudah Rajin Ibadah, Masalah Masih Menumpuk?

- Agustus 16, 2019


Sudah Rajin Ibadah, Masalah Masih Menumpuk?

Saat sekolah dulu, ada skawan yang bertanya dengan nada protes, "Man, gimana ini? Tilawahku sudah 1 juz per hari. Tahajjud sudah. Dhuha juga. Begitu pula jamaah di masjid." 

"Alhamdulillah.. Keren, Bro. Terus gimana kenapa?" tanyaku, menyambut. 

"Sudah seperti itu, pikiran dan hatiku masih kacau karena masalah makin menumpuk." lanjutnya, sampaikan cerita.

Ia berkisah lancar mulai dari masalah pribadi, tugas-tugas yang belum kelar, nilai ulangan anjlok, juga kerumitan di keluarganya. 

Lama berkisah. Saya menyimak sembari menimpali, sesekali. 

"Bro," sapaku usai ia berkisah, "jika serajin itu ibadahmu kok masih banyak masalah, artinya kita harus lebih giat lagi. Terus tambah dan perbaiki kualitasnya sampai masalah-masalah itu tak berdaya di hadapan kita." 

Saya berpesan, "Jangan sampai kendor. Apalagi menurunkan kualitas amal dan kuantitas dzikir. Sebab itu tujuan setan. Dia akan merayu hingga kita mengurangi ibadah, lalu dia masuk dan menyergap kita dengan jerat rayunya yang busuk tapi terasa indah."

Di akhir dialog, saya menyampaikan kisah Nabi Nabi yang ujiannya rumit dan pelik, padahal ibadah dan ketaqwaan mereka berada pada kualitas tertinggi. 

Disadari atau tidak, rasa lemah saat sudah beribadah tetapi masih banyak masalah timbul karena salah memahami konsep ibadah sebagai solusi. 

Betul bahwa ibadah merupakan solusi atas semua masalah. Tapi, ibadah bukan penghilang masalah sebagaimana imajinasi sebagian kita. Ibadah hanya sarana agar masalah seberat apa pun terasa ringan dan mudah dilalui sebab kita terhubung dan bisa minta tolong kepada Allah Ta'ala Yang Maha Besar dan Maha Kuasa.

Malahan, saat akan dinaikkan derajatnya, orang shalih dan para Nabi terdahulu mengalami ujian dan masalah yang berkali lipat rumitnya dibanding masalah kita pada umumnya. 

Demamnya Nabi saja 3 sampai 4 kali lipat panasnya dibanding panas saat kita demam. Apa bermakna Nabi kurang ibadah? Jelas, tidak! Nabi paripurna dalam ibadah, maka ujian berat yang diberikan terasa ringan sebab fokusnya pada Allah Ta'ala Yang Maha Besar. 

Jadi, hari ini sudah ibadah apa saja? Jangan ngaku rajin kalau cuma baca status, lalu berlama-lama scroll medsos padahal sekarang saatnya baca Al Kahfi dan perbanyak ucapkan Allahumma Shalli 'ala Sayyidina Muhammad wa 'ala Ali Sayyidina Muhammad.

***Gabung Channel Telegram khusus bahas nikah, cinta, jodoh, parenting bareng saya. 



Advertisement


EmoticonEmoticon

 

Start typing and press Enter to search