Rumah konsep pesanstren

Buat Mereka yang Sewot Saat Sandi Disebut Santri,

- Agustus 17, 2018


Ketika Sandiaga Shalahuddin Uno disebut santri, banyak oknum yang sewot lalu nyinyir. Seakan-akan, santri hanya layak disematkan kepada mereka yang pernah menempuh pendidikan di pesantren saja.




Apalagi, Sandi memiliki riwayat menempuh pendidikan di sekolah Kristen. Oknum itu semakin menjadi-jadi melampiaskan kebenciannya.

Sandi, dalam sebuah kesempatan, menyampaikan penjelasan menawan terkait konsep manusia dan perjalanan yang harus ditempuh.
 
"Manusia itu, tugasnya adalah mengejar kesempurnaan, tapi kesempurnaan itu hanya milik Tuhan. Tidak pernah kesempurnaan itu ada di kita, karena anggapan saya bahwa man proposes, God disposes." kata Sandi, tersenyum.

Oleh karenanya, manusia hanya bisa merencanakan dan berusaha, tidak lebih. "Jadi manusia itu berencana dan berusaha dalam hidupnya itu menggapai kesempurnaan. Tapi kesempurnaan itu tidak akan pernah dimiliki oleh manusia." lanjut laki-laki yang matanya pernah minus 11 ini.




Kesempurnaan, menurut Sandi, adalah perjalanan untuk menempuh sebaik-baik ikhtiar. Namun, manusia harus sadar bahwa diirnya mustahil menggapainya.

"Kesempurnaan itu suatu journey, suatu perjalanan yang harus kita lakukan dengan ikhtiar tadi, tapi kita tidak akan pernah akan mencapainya." ungkap laki-laki kelahiran Pekanbaru, Riau ini.

Konsep inilah yang berhubungan erat dengan konsep dalam bekerja, meliputi empat 'as'. Dan 'as' yang terakhir, berdasarkan penjelasan Sandi adalah kerja ikhlas.

"Dalam konteks 4 etos kerja, 'as' yang terakhir adalah kerja ikhlas. Karena dengan keikhlasan tersebut kita bisa menerima bahwa kita berusaha tapi hasilnya kita harus tahu sebagai manusia, kita berencana, kita berusaha, tapi tentu hasilnya akan ditentukan oleh Tuhan Yang Mahakuasa." pungkasnya. [Tarbawia]

Gabung ke Channel Telegram Tarbawia untuk dapatkan artikel/berita terbaru pilihan kami. Join ke Tarbawia



Advertisement


EmoticonEmoticon

 

Start typing and press Enter to search