Dalam klarifikasi yang disampaikan oleh Ustadz Adi Hidayat terkait perilaku oknum yang mencela dan melakukan persekusi terhadap dirinya, terjadi dua kali dialog yang menunjukkan keanehan pelaku persekusi.
Mana DKM-nya?
Ustadz Adi Hidayat memberikan kesempatan kepada emak-emak yang mengacungkan tangan untuk menyampaikan aspirasinya. Terjadi dialog antara Ustadz Adi dengan emak-emak tersebut soal DKM Masjid Puri Cinere, Depok, Jawa Barat.
Tiba-tiba saat saya sampaikan seperti itu, angkat tanganlah seorang ibu-ibu, kemudian menyampaikan, "Saya tidak begini. Saya sudah bilang ke DKM"Kemudian saya bilang, "Mana DKM-nya?"(Ibu-ibu): "Ada"(Ustadz Adi): "Mana DKM-nya?"(Ibu-ibu): "Ada"(Ustadz Adi): "Mana DKM-nya?"(Ibu-ibu): "Ada"
Berkali-kali menyatakan ada, namun tidak ada DKM di lokasi kajian. Pasalnya, DKM sudah memberi izin kepada kajian Ustadz Adi karena sudah berlangsung sekitar tujuh tahun.
Mana Ustadzny?
Dialog serupa terjadi ketika Ustadz Adi Hidayat menanyakan Ustadz yang akan mengisi kajian khusus tersebut. Dialog pun terjadi kembali antara ibu-ibu dan Ustadz Adi Hidayat.
Kita keluar. Saya berinisiatif menemui ustadznya. maksudnya saya bersilaturahim dan ingin menyampaikan, mari sampaikan kepada jamaahnya, tenangkan. Jangan saling bersinggungan.Saya tanya, "Mana ustadznya?""Ada"" Mana ustadznya?""Ada"Tapi gak datang-datang.Tadi saya tunggu agak lama, gak datang-datang, dan gak datang ustadznya untuk menemui saya.
Meski mengalami tindakan tidak menyenangkan, Ustadz Adi memerintahkan jamaahnya untuk tetap bersikap santun dan tidak mencela. Bahkan beliau menyarankan jamaahnya untuk bersilaturahim ke rumah para pencela. [Tarbawia]
Gabung ke Channel Telegram Tarbawia untuk dapatkan artikel/berita terbaru pilihan kami. Join ke Tarbawia
Advertisement
EmoticonEmoticon