Rumah konsep pesanstren

Pendapat Bijak bagi yang Membid'ahkan Maulid Nabi

- November 19, 2018



Ustadz Budi Ashari Lc menyampaikan uraian singkat, sarat hikmah, dan bijak terkait adanya sekelompok ummat Islam yang berpendapat bahwa perayaan Maulid Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam merupakan bid'ah.




Ustadz Budi Ashari mengutip pendapat Imam Ibnu Taimiyah dalam salah satu kitabnya. Meski Imam Ibnu Taimiyah menganggap bahwa perayaan Maulid Nabi merupakan bid'ah, beliau tetap bersikap bijak kepada ummat Islam yang merayakannya.

"Ibnu Taimiyah, ulama yang membid'ahkan Maulid Nabi. Katanya: Mengagungkan Maulid Nabi kemudian dijadikan sebagai perayaan itu dilakukan oleh sebagian orang. Orang-orang yang melakukan itu mendapatkan pahala yang besar karena niatnya baik dan karena niatnya mengagungkan Rasulullah." kata Ustadz Budi Ashari mengutip pendapat Imam Ibnu Taimiyah tentang ummat Islam yang merayakan Maulid Nabi.

Ustadz Budi melanjutkan, Imam Ibnu Taimiyah menyampaikan pendapat tersebut seperti pendapat Imam Ahmad bin Hanbal yang bersikap terhadap seorang pemimpin yang mencetak satu mushaf Al-Qur'an seharga 1000 dinar.

Meski Imam Ahmad berpendapat bahwa mencetak mushaf dengan menghiasinya merupakan perbuatan makruh, beliau menyatakan bahwa hal tersebut tidak masalah dan merupakan sedekah si pemimpin.




"Ini bisa saja dikerjakan oleh sebagian orang walaupun menurut orang lain dianggap sebagai perbuatan buruk. Oleh karena itu, Imam Ahmad pernah ditanya tentang seorang pemimpin yang mencetak satu mushaf Al-Qur'an seharga 1000 dinar. Kata Imam Ahmad: Biarin saja. Orang seperti dia, sedekah terbaiknya ya dengan melakukan hal itu (mencetak 1 mushaf seharga 1000 dinar)." lanjut Ustadz Budi mengutip penjelasan Imam Ibnu Taimiyah tentang pendapat Imam Ahmad bin Hanbal.

Padahal, lanjut Ustadz Budi, pendapat asli Imam Ahmad terkait menghias mushaf Al-Qur'an merupakan perbuatan makruh.

Ustadz Budi mengajak ummat Islam untuk dewasa menyikapi perbedaan. Memegang prinsip dengan teguh merupakan hal yang utama, namun menghormati dan memuliakan sesama Muslim atau sesama manusia juga merupakan amalan yang agung.

Ustadz Budi menjelaskan, kehancuran ummat terdahulu karena dua hal. Pertama, kurangnya wawasan. Kedua, sempitnya hati. "Pegang prindip. Tapi muliakanlah saudaramu." tutup Ustadz Budi. [Tarbawia]

Tarbawia
Bijak Bermedia, Hati Bahagia

Bergabung Untuk Dapatkan Berita/Artikel Terbaru:


Info Donasi/Iklan:

085691479667 (WA)
081391871737 (Telegram)



Advertisement


EmoticonEmoticon

 

Start typing and press Enter to search