Rumah konsep pesanstren

Perbedaan Waktu Niat Puasa Ramadhan dan Puasa Sunnah

- Mei 03, 2019
puasa ramadhan
Sebentar lagi kita akan memasuki bulan Ramadhan. Bulan agung yang penuh dengan keutamaan dan keistimewaan.

Di bulan Ramadhan, pintu surga dibuka, pintu neraka ditutup, pahala amal kebaikan dilipatgandakan, dan puasa diwajibkan. Di dalamnya juga ada lailatul qadar.

Puasa adalah ibadah khusus di bulan Ramadhan. Rukun Islam ketiga ini diwajibkan kepada orang-orang beriman khusus di bulan ini. Di bulan lainnya memang ada puasa. Namun hukumnya sunnah.

Secara umum, rukun puasa Ramadhan dan puasa sunnah tidak ada perbedaan. Namun khusus untuk niat, selain berbeda karena niat puasa wajib dan niat puasa sunnah, kapan waktunya melakukan niat juga ada perbedaan.

Para ulama sepakat, niat puasa Ramadhan harus dilakukan di malam hari. Tidak boleh setelah terbitnya fajar. Bahkan menurut madzhab Syafi’i, niat puasa Ramadhan berbarengan dengan terbitnya fajar tidak sah.

Hal itu didasarkan pada sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:

مَنْ لَمْ يُجْمِعِ الصِّيَامَ قَبْلَ الْفَجْرِ فَلاَ صِيَامَ لَهُ

“Barangsiapa yang tidak membulatkan niatnya untuk berpuasa sebelum fajar, maka tidak sah puasanya” (HR. Abu Daud, An Nasa’i, Tidrmidzi dan Ahmad)

Bedanya dengan puasa sunnah, niat puasa sunnah boleh di pagi hari karena Rasulullah pernah melakukannya.

عَنْ عَائِشَةَ أُمِّ الْمُؤْمِنِينَ قَالَتْ دَخَلَ عَلَىَّ النَّبِىُّ -صلى الله عليه وسلم- ذَاتَ يَوْمٍ فَقَالَ « هَلْ عِنْدَكُمْ شَىْءٌ ». فَقُلْنَا لاَ. قَالَ « فَإِنِّى إِذًا صَائِمٌ ». ثُمَّ أَتَانَا يَوْمًا آخَرَ فَقُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ أُهْدِىَ لَنَا حَيْسٌ. فَقَالَ « أَرِينِيهِ فَلَقَدْ أَصْبَحْتُ صَائِمًا ». فَأَكَلَ

Dari Aisyah Ummul Mukminin, ia berkata, “Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam pernah menemuiku pada suatu hari lalu beliau berkata, “Apakah kalian memiliki sesuatu untuk dimakan?” Kami pun menjawab, “Tidak.” Beliau pun berkata, “Kalau begitu saya puasa saja sejak sekarang.”

Kemudian di hari lain beliau menemui kami, lalu kami katakan pada beliau, “Kami baru saja dihadiahkan hays (jenis makanan berisi campuran kurman, samin dan tepung).” Lantas beliau bersabda, “Berikan makanan tersebut padaku, padahal tadi pagi aku sudah berniat puasa.” Lalu beliau memakannya. (HR. Muslim)

Pembahasan lengkap tentang niat puasa Ramadhan dan lafazhnya bisa dibaca di artikel Doa Niat Puasa Ramadhan

Demikian perbedaan waktu niat puasa Ramadhan dan niat puasa sunnah. Wallahu a’lam bis shawab. [Muchlisin BK/Tarbawia]
Advertisement


EmoticonEmoticon

 

Start typing and press Enter to search