Rumah konsep pesanstren

Babad Tanah Nganudwipa

- Agustus 27, 2019


Babad Tanah Nganudwipa
Oleh: Nadeem

"Le, anakku, segeralah pindahkan ibukota dari Jakarta. Mumpung kamu masih jadi penguasa, dan akan diangkat jadi penguasa lagi. Jakarta sudah terlalu banyak pengajian Le. Taklim dimana-mana. Orang baca Al Qur'an seperti gak ada berhentinya. Hidup Mbah semakin sesak Le"

"Sementara, pohon-pohon besar dan angker udah semakin jarang Le. Cuman sisa di kantor kamu, bunderan Pondok Indah, dan beberapa tempat lainnya. Gak banyak. Semua sudah berganti jadi ruko ma gedung. Masak mbah disuruh tinggal di ruko terus Le, gak asik. Suara rolling doornya kenceng, berisik. Sementara di pinggir-pinggir jalan di Jakarta ditanami pohon-pohon cantik. Dikasih lampu-lampu. Suka buat selfie. Mbah nggak kerasan Le.."

"Le, anakku. Segeralah pindahkan ibukota ke tempat sepi. Masih banyak pohon. Masih hutan. Biar mbah kerasan Le. Anak buah mbah juga biar bisa hidup nyaman. Kamu tebangi beberapa pohonnya juga gak apa-apa, asal sisain pohon yang gede-gede dan angker-angker. Jangan lupa loh Le, kasih sesajen tiap harinya. Biar hidup Mbah dan anak buah Mbah semakin sehat dan gemuk-gemuk."

"Tak doakan kamu jadi pemimpin seumur hidup Le. Meskipun Mbah tidak pernah berdoa sama sekali..heheee... Malah anak buah kamu yang suka berdoa sama Mbah. Tak bantu sebisa mungkin kamu jadi pemimpin seumur hidup Le. Jangan kuatir, Mbah ini sakti. Mbah ini hidup jauh sebelum Mataram Kuno berdiri." 

"Yo wes, segera laksanakan titah Mbah. Ini wangsit buat mu Le. Jangan dikira kamu kemarin dapat pulung ketika ke pilih lagi. Itu Mbah yang kasih Le. Mbah itu jago tipu daya Le"

Tiba-tiba sang Raja pun kaget, terbangun dari tidurnya. Sang Raja termenung sejenak memikirkan mimpi yang ia alami barusan. "Iya, benar. Ini wangsit. Ini pulung. Saya akan jadi Raja seumur hidup" pikir sang Raja.

Segera ia bangkit untuk ke kamar mandi. Pipis dan cuci muka, secepatnya. "Gak perlu e'ek, ini belum waktunya," bathinnya, dengan terburu-buru.

Segera ia panggil ajudannya, hulu balangnya, memberi perintah membangunkan semua patih-patihnya, menteri-menterinya, tilik sandi, dan semua praja di kerajaannya, agar semua berkumpul di graha kerajaan Nganudwipa. Mau diadakan rapat yang sifatnya penting dan urgent.

Setelah semua berkumpul, segera sang Raja menggebrakkan kakinya di lantai sambil menepukkan kedua tangannya, "ayo..ayo.. Meneng..meneng". Semua pun lantas terdiam dan mengarahkan pandangannya ke arah sang Raja.

"Kita akan pindah Ibukota!" Ucap Raja dengan suara yang menggelegar dengan sedikit bau naga yang keluar dari mulutnya. Karena belum sempat gosok gigi.

Semua yang hadir pun kaget. Mulutnya menganga, saling pandang satu dengan lainnya. Bingung, tentu saja.

"Ibukota akan dipindahkan ke tempat yang sepi dan banyak pohonnya. Kalau perlu pindah ke hutan," lanjut sang raja. 

"Saya perintahkan tilik sandi negara dan mentri-mentri untuk segera cari lokasi yang pas dan cocok. Kalau perlu undang semua bupati, demang, adipati yang wilayah hutannya yang masih luas untuk mengajukan tempatnya. Tapi ingat, lokasinya harus buanyaaak pohonnya dan hutannya luas. Lokasinya musti yang angker-angker pokoknya. Bupati, Demang, dan Adipati yang hutannya sudah jadi ruko, rusun dan apartemen gak usah diundang!" titah sang Raja.

"Secepatnya dan sesegera mungkin laksanakan!" lanjut perintahnya.

"Sudah cukup, itu saja yang mau saya sampaikan. Ini instruksi langsung dari saya. Segera laksanakan dan jangan banyak bantah. Mengerti?" lanjut Raja

"Mengertiiiiii..." semua yang hadir menjawab dengan koor yang lantang, kompak dan berirama 3/4 ketukan.

"Yo wes, sekarang bubar. Aku mau e'ek dulu. Perutku mules. Tadi belum sempet e'ek. Hoaaamms..." Raja menutup rapat sambil menguap, karena masih ngantuk. Keluar dari ruangan graha kerajaan sambil memegang perutnya, terburu-buru. Diiringi oleh belasan orang pengawal kerajaan yang selalu sigap membawa tombak, panah, pedang, selusin kaos, sepeda baru, dan tisyu basah.

*penulis adalah mantan marbot masjid
Advertisement

2 komentar

avatar

Penulis nya penuh khayalan dan terlihat nafsu nya


EmoticonEmoticon

 

Start typing and press Enter to search