PEKANBARU - Pemadaman KAHUTLA di provinsi Riau semakin menyulitkan petugas Pemadam kebakaran, Relawan kemanusiaan dan Penduduk sekitar.
Dari pemantauan Relawan Wahdah Peduli Muhammad Syukri Turusi, pada Minggu (22/9/2019), tepatnya sejak pukul 11:30 WIB, beberapa titik api yang kembali menyala semakin mendekati pemukiman penduduk, salah satunya di Desa Rimbu Panjang, Kec. Tambang, Kab. Kampar, Provinsi Riau.
“Titik api ini sudah dipadamkan sejak 2 hari yang lalu namun tiba-tiba hari ini kembali menyala dikarenakan kondisi angin yang cukup kencang semenjak pagi tadi sehingga memicu terjadinya bara api yang kembali menyala,” tutur Ahmad (35) salah seorang petugas pemadam kebakaran dari Dinas pemadam Provinsi Riau.
Menurut dia, api sulit dipadamkan karena lokasi mengandung tanah gembut dan kondisi air saat ini mengalami kekeringan di mana-mana. “Sumber air yang digunakan adalah sungai-sungai yang cukup jauh jaraknya sehingga proses pemadaman berlangsung lama,” imbuhnya.
Team gabungan memanfaatkan air yang diambil dari saluran irigasi pemukiman warga dan dialirkan ke kubangan yang dibuat dengan menggunakan alat berat lalu dialirkan dengan menggunakan pompa sentrifugal mobil pemadam kebakaran.
Team SAR Wahdah Peduli memgambil bagian dengan bergabung bersama Relawan Pemadam Kebakaran Provinsi Riau serta Penduduk sekitar, untuk bersama-sama memadamkan api yang semakin mendekati pemukiman warga.
"Hari ini titik api baru bisa dipadamkan setelah 7 jam disiram air dengan menggunakan 3 nozzle dan 2 mobil pemadam kebakaran,” ucap Ilham salah seorang Relawan lokal Wahdah Peduli.
SAR Wahdah Peduli kemudian merilis kebutuhan mendesak di lokasi KARHUTLA Riau, antara lain masker N95, oxycan /oxygen tabung, dan pompa sentrifugal sedang untuk membantu pemadaman api , serta beberapa logistik untuk penduduk antara lain obat-obatan ISPA, vitamin dan susu bayi. (*rls)
Advertisement
EmoticonEmoticon