Tangis pilu menyeruak ketika jenazah Immawan Randy tiba di kediaman di Desa Lakarinta, Kecataman Loghia, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara. Ayah Randy, La Sali tak kuasa membendung air mata. Begitu pula ibu dan saudara perempuan Randy.
"Dimana Polisi yang tembak anak itu,” teriak La Sali, menyayat.
Immawan Randy merupakan anak laki-laki semata wayang di keluarga La Sali. Wajar jika sang ibu, Nasia menangis tak kalah histerisnya.
Adik perempuan almarhum juga terlihat sangat terpukul. Gadis remaja itu pingsan ketika jenazah kakak laki-lakinya masuk ke dalam rumah.
La Sali tak kuasa menyembunyikan kepedihan dan kepiluan hatinya. Laki-laki itu terus mengecam aparat yang menembak Randy dalam rangkaian aksi di depan DPRD Sulawesi Tenggara di Kendari.
"Kasian anakku satu orang laki-laki yang mau kuburkan saya nanti. Enaknya perasaanya Polisi itu ee. Mereka hanya bawa pulangkan bangkainya,” ungkap La Sali seperti diwartakan detiksultra.
Randy merupakan kader Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah yang gugur dalam aksi unjuk rasa di Kendari, Kamis (26/9/19). Terdapat luka tembak di dada sebelah kanan sebelum Randy mengembuskan nafas terakhir.
Advertisement
EmoticonEmoticon