Rumah konsep pesanstren

Berteriak Sok Jagoan, Arteria Tak Berkutik dengan Pernyataan Ini

- Oktober 10, 2019

Politisi PDIP, Arteria Dahlan berteriak. Matanya terlihat melotot. Tangannya menunjuk-nunjuk ke semua lawan diskusi.

Arteria enggan mendengarkan paparan nara sumber lain hingga Najwa memberikan peringatan keras. Namun, Arteria tak berkutik dengan satu pernyataan ini.

"Kamu tahu apalagi? Kamu tahu apalagi? kata Arteria memotong pembicaraan Direktur Pusako Universitas Andalas.

"Sebentar. Ini bukan DPR. Semua orang punya hak bicara." semprot Najwa kepada Arteria, mengingatkan.

"Saya tidak mau ada ruang untuk penyesatan. Itu saja. Bahasanya 'Gerombolan DPR', kamu siapa? Betapa terhormatnya kamu." tambah Arteria, nadanya makin tinggi.

"Warga Negara Indonesia." jawab Direktur Pusako Universitas Andalas.

"Jangan bicara rakyat. Kamu ikut pemilu dulu. Kamu dipilih, baru kamu wakil rakyat Indonesia." teriak Arteria.

"Saya rakyat." jawab Direktur Pusako Universitas Andalas, santai.

"Rakyat yang mana? Jangan bicara wakil rakyat kamu! Ubah kalimatmu. Sopan sedikit." suara Arteria makin meninggi.

Saat Arteria berhenti mengambil nafas, Direktur Pusako Universitas Andalas, Feri Amsari menyampaikan pernyataan menukik. Arteria terdiam.

"Emang DPR benar kinerjanya? DPR saja tidak ada dewan pengawas. Setiap tahun prolegnas tidak terpenuhi." telak Feri.

Di akhir waktu, Arteria masih sempat melontarkan pernyataan bernada nyinyir.

"Waduh! Ahli Tata Negara gak belajar." katanya.

"Yang kami lihat, KPK ingin dimatikan oleh politisi." tutup Feri. [Tarbawia]
Advertisement


EmoticonEmoticon

 

Start typing and press Enter to search