Rumah konsep pesanstren

Doktor Bidang Ilmu Al-Qur'an Berikan Tanggapan Cerdas dan Telak Atas Wacana Jilbab Tidak Wajib

- Januari 20, 2020


Oleh: Ust. Dr. Miftah el-Banjary, MA

Ustadz, bagaimana cara menghadapi orang yang mengatakan jilbab/hijab itu tidak wajib?

Jawab:

Nggak perlu ditanggapi secara berlebihan. 
Dalil kewajiban berhijab di dalam al-Qur'an itu sudah bersifat Qathi'e, hukumnya final, tidak butuh penafsiran dan pentakwilan lagi. Bahkan, selalu ada pembahasan khusus tentang batasan aurat bagi perempuan di dalam semua kitab-kitab ulama Fiqh mazhab yang empat.

Demikian pula, pada tradisi agama-agama Yahudi, Nasrani, Zoroaster, Syikh dan agama lainnya hijab bagian dari ajaran yang tak terpisahkan dari ajaran agama mereka lebih dari dulu dari datangnya syariat Islam. 

Mereka yang mengatakan hijab tidak wajib, boleh jadi pembacaan sejarah-sejarah agama mereka minim atau bahkan nihil sama sekali. Atau mereka tahu, tapi mereka ingin menutup mata atas kebenaran itu demi populiritas atau sekedar pengakuan, bahkan ingin dianggap tokoh pembaharuan pluralisme beragama. 

Jika ditanggapi berlebihan, justru tujuan misi mereka tercapai. Terus saja dakwahkan kewajiban berhijab bagi muslimah. Mereka yang mengatakan hijab itu tidak wajib mereka sedang menjalankan misi mereka agar ada orang yang mendukung pemikiran liberalisme dan pluralisme mereka. 

Memang tidak ada sesuatu yang baru dan aneh. Begitulah sunatullah, pertentangan al-Haqq dan al-Bathil itu bukan perkara baru. Ada kebenaran, ada kejahatan. 

Ada peradaban al-Jahiliyyah, ada peradaban Al-Islamiyyah. Ada golongan al-Mu'minun, ada golongan al-Munaafikuun. Semua terus saling beradu dan saling bertentangan hingga akhir zaman.

Di sinilah tugas dan kewajiban kita untuk tetap harus dan terus istiqamah menjalankan serta mendakwah ajaran syariat agama ini. Ajak dan terus perjuangan kewajiban berhijab pada istri, keluarga, putra-putri serta orang-orang terdekat kita.

Bagi mereka yang belum mau berhijab juga jangan dicela dan dihina. Doakan mereka mendapat hidayah. Bagi mereka yang menentang hijab kita doakan nanti ketika dikafani semoga tetap memakai hijab. Tak perlu menanggapi secara emosional, kemarahan dan kebencian.

Jika ada yang belum siap berhijab, belum mau berjilbab, belum meyakini hijab bagian dari perintah al-Qur'an, bahkan ada yang ingin berniat melepaskannya yah itu hak perorangan masing-masing. Tugas kita hanya sampai batas menyampaikan dan mendakwahkan. 

Laa ikrah fiddin. Tidak ada paksaan dalam beragama. Pada akhirnya, semua orang akan mempertanggungjawabkan amal perbuatannya di dunia kelak di akhirat. 

Sekali lagi, doakan semoga beliau-beliau mendapat hidayah. Tak perlu saling membenci dan memaki-maki, mencela dan menghina atas nama agama. Doakan semoga mereka tidak disesatkan jalan menuju keselamatan.
Advertisement


EmoticonEmoticon

 

Start typing and press Enter to search