Rumah konsep pesanstren

Ketinggian Adab Imam Syafi'i Terhadap Ahlul Bait Rasulullah

- Februari 14, 2020
Ilustrasi


Ketinggian Adab Imam Syafi'i Terhadap Ahlul Bait Rasulullah
Oleh: Ust. Miftah el-Banjary

Al-Imam Syafi'i seorang imam dan pendiri madzhab Syafiiyah pernah mengutip satu hadits yang redaksinya berbunyi:

وَأيْمُ اللهِ، لَوْ أَنَّ فلانة بِنْتَ فلان سَرَقَتْ لَقَطَعْتُ يَدَهَا»

"Demi Allah, sekiranya fulanah binti fulan mencuri, niscaya aku sendiri yang akan memotong tangannya."

Orang-orang yang mendengar ucapan itu mempertanyakan pada Imam Syafi'i:

"Wahai Imam, mengapa engkau tidak menyebutkan hadits itu seutuhnya sesuai dengan redaksinya?"

وَأيْمُ اللهِ، لَوْ أَنَّ فَاطِمَةَ بِنْتَ مُحَمَّدٍ سَرَقَتْ لَقَطَعْتُ يَدَهَا» 

"Demi Allah, sekiranya Fathimah binti Muhammad mencuri, niscaya aku sendiri yang akan memotong tangannya."

Apa jawabannya Imam Syafi'i yang mengejutkan banyak orang?

Imam Syafi'e menjawab:

"Hadits itu maklum sudah diketahui umum oleh kebanyakan orang. Semua orang pun sudah mengetahui siapa yang kumaksudkan dengan Fulanah binti Fulan?!"

Redaksi haditsnya benar, "Sekiranya Fathimah mencuri, niscaya akan aku potong tangannya." 

Akan tetapi hal itu tidak mungkin aku ucapkan, sebab aku menaruh penghormatan yang sangat tinggi terhadap para ahlu bait keluarga Rasulullah. 

Meskipun hanya mengucapkan redaksi hadits, aku tidak pantas mengatakan, "Fathimah binti Muhammad mencuri".

Sebab ada dua alasan yang mendasarinya.

Pertama: hal itu tidak mungkin terjadi pada diri ahlu bait Nabi. Kedua: ucapan itu wajar saja diucapkan oleh Rasulullah sebagai ayahnya.

Begitulah adab dan etika yang dicontohkan oleh al-Imam Muhamamd bin Idris Syafi'i kepada generasi selanjutnya bagaimana bersikap memuliakan terhadap para ahli bait Rasulullah.

Kecintaan serta penghormatan Imam Syafi'i terhadap para ahlu bait Rasulullah sampai-sampai beliau pernah difitnah serta dituduh ikut terlibat gerakan Syi'ah Rafidhah. Namun, tuduhan itu ternyata tidak pernah terbukti.

Imam Syafi'i menjawab tuduhan fitnah atas kecintaannya terhadap pada para ahli bait Rasulullah itu dengan ungkapan syairnya yang masyhur:

إن كان رافضا حب آل محمد    فليشهد الثقلان إني رافضي

"Sekiranya hanya disebabkan mencintai ahli bait Muhammad dikategorikan Rafidhi..
Maka saksikanlah dengan kecintaanku pada ahlu bait, maka aku adalah Syiah Rafidhi.."

Semoga kita termasuk orang-orang yang mencintai ahli bait Rasulullah, sebab hal itulah yang diajarkan oleh al-Qur'an dalam ucapan Rasulullah yang diabadikan di dalam surah Asyura 23:

قُل لَّا أَسْأَلُكُمْ عَلَيْهِ أَجْرًا إِلَّا الْمَوَدَّةَ فِي الْقُرْبَىٰ ۗ 

"... katakanlah wahai Muhammad, aku tidak meminta balasan kebaikan apa pun pada kalian, melainkan mengasihi keluarga (ku).." [Q.S Asyura: 23]

Mencintai dan memuliakan ahlu bait Rasulullah sebagai bukti mencintai serta memuliakan datuknya, baginda Rasulullah al-Musthafa Shallahu alaihi wassalam.
Advertisement


EmoticonEmoticon

 

Start typing and press Enter to search