Rumah konsep pesanstren

Tiba di Lombok, Relawan Marah Gara-Gara Ini

- Agustus 28, 2018


Korban gempa Lombok belum terbantu secara maksimal. Hampir satu bulan dari gempa besar pertama pada Ahad (5/8/18), seorang relawan yang baru tiba di Pulau Lombok ini menceritakan keprihatinannya.




Bukannya bersedih, relawan yang menolak disebut namanya ini justru merasa marah.

"Nangis sih enggak, marah iya." katanya kepada Tarbawia, Selasa (28/18/18) siang. 

Bukan tanpa alasan, relawan yang baru tiba di Lombok beberapa hari lalu ini melihat langsung kehidupan masyarakat. 

Di sepanjang perjalanan yang dilalui, rumah-rumah yang runtuh dan rata dengan tanah masih teronggok. Puing-puingnya banyak yang belum dirapikan.

"Masyarakat bisa hidup karena mereka survive, bukan karena bantuan pihak berwenang." lanjutnya.

Berdasarkan penelusurannya dengan bertanya kepada masyarakat sekitar, banyak yang mengaku belum mendapatkan bantuan dari pihak berwenang. 




"Sepeser pun belum ada." pungkasnya.

Bantuan Relawan


Gempa bumi besar yang pertama kali melanda Negeri 1000 Masjid terjadi pada Ahad (5/8/18), disusul ratusan gempa lain dan kembali terjadi pada Ahad (19/8/18) malam dengan skala 7,0SR.

Ratusan organisasi relawan sudah terjun ke Lombok, namun memiliki banyak keterbatasan bantuan, baik dana maupun logistik.

Pemerintah dalam rilisnya menyatakan telah memberikan bantuan, namun banyak masyarakat di daerah pedalaman dan pegunungan yang belum menerimanya. [Tarbawia]

Gabung ke Channel Telegram Tarbawia untuk dapatkan artikel/berita terbaru pilihan kami. Join ke Tarbawia



Advertisement


EmoticonEmoticon

 

Start typing and press Enter to search