Rumah konsep pesanstren

Meski Dizalimi Lion Air, Pengakuan Mantan Pramugari Bikin Haru dan Semangat

- November 01, 2018



Laura Lazarus mengalami dua kali kecelakaan pesawat. Lion Air. Di Palembang dan Solo. Kondisinya mengenaskan pada saat kecelakaan di Solo tahun 2004.  Laura mengaku dizalimi. Tulang pipinya diangkat dan dipasang metal. Betisnya hilang separuh. Pinggang dan tulang kakinya patah.




Sebelum akhirnya tidak mendapatkan kabar secuil pun, duka Laura makin lengkap ketika gaji pokoknya diberhentikan pada tahun 2006.
"Saya pikir harus berjuang. Hidup harus punya semangat. Justru sekarang saya bersyukur. Mereka memperlakukan saya seperti itu, membuat saya bangkit kembali. It's ok. Saya sudah mencoba." kata Laura pada #ILCLionAir, Selasa (30/10/18) malam.

Laura menjawab pertanyaan Karni Ilyas secara blak-blakan tanpa dibuat-buat, seperti yang dia alami. Berkali-kali melakukan klarifikasi, tapi tidak ada kabar dari Lion Air.

"Sebagai anak yang usianya 19 tahun, yang saat itu baru mengalami kecelakaan pesawat. Bapak ibu di sini mungkin punya anak usia 19 tahun atau pernah mengalami usia 19 tahun, hari itu (saya) sangat kebingungan. Gak tahu harus bagaimana." ungkap Laura, suaranya tertahan, hampir menangis.

Laura bukan wanita lemah. Dia merasa harus bangkit dan berjuang. Apalagi, Laura merupakan tulang punggung keluarga.




"Saya mencari berbagai cara untuk memperjuangkan kehidupan saya. Apalagi saya sebagai kepala keluarga, maksudnya yang menanggung kehidupan keluarga. Saya berusaha keras. Saya bertanya berkali-kali (kepada Lion Air) tapi gak ada jawaban, ya sudah." tegasnya.

Laura tak memungkiri, dirinya sempat kecewa. Namun, rasa kecewa itu dibuang jauh-jauh. Jika dibiarkan bercokol, rasa kecewa itu akan merugikan Laura.

"Saya sudah memaafkan. Kalau dibilang kecewa, saya gak kecewa. Karena kalau saya simpan terus kekecewaan ini, malah akan membunuh saya dan tidak bisa membuat saya seperti sekarang, bisa ada di sini seperti ini." tuturnya, disambut tepuk tangan hadirin dan nara sumber #ILCLionAir.

Kini, Laura berjuang untuk negeri ini melalui jalur pendidikan.

"Punya sebuah kantor penerbitan buku. Pingin melakukan sesuatu untuk bangsa Indonesia melalui pendidikan." tutup Laura, disambut apresiasi Karni Ilyas. [Tarbawia]


Tarbawia
Bijak Bermedia, Hati Bahagia

Bergabung Untuk Dapatkan Berita/Artikel Terbaru:


Info Donasi/Iklan:

085691479667 (WA)
081391871737 (Telegram)



Advertisement


EmoticonEmoticon

 

Start typing and press Enter to search