Rumah konsep pesanstren

Dituduh Radikal, Jawaban KH Tengku Zulkarnain Permalukan Penuduh

- November 28, 2018


Wasekjen MUI, KH Tengku Zulkarnain berhasil mempermalukan Ketua PD P3M, Agus Muhammad. Hal ini terkait tuduhan Agus yang menyebut KH Tengku Zulkarnain sebagai radikal.




Kiyai Tengku berhasil mempermalukan Agus sejak awal bicara hingga akhir penyampaian dalam diskusi pekanan ILC dengan tema Masjid Terpapar Radikal.

"Kalau saya dikatakan radikal (dengan ciri menolak Pancasila dan UUD 1945), saya tidak pernah menolak Pancasila. Saya pegawai negeri (selama) 30 tahun, dosen di Universitas Sumatera Utara dan pensiun dengan baik. Dibayar gajinya setiap bulan Rp 4.200.000,-." kata Kiyai Tengku dalam #ILCMasjidTerpaparRadikal, Agus terdiam sambil menganggukkan kepalanya.

Sebagai pegawai negeri, Kiyai Tengku bukan hanya lulus penataran P4 di era orde baru, tetapi sudah memiliki sertifikat untuk memberikan tataran untuk tingkat yang lebih rendah.

"Saya lulus penataran P4 (selama) 120 jam dan saya bisa menatar tingkat Manggala. Kurang apa diragukan kepancasilaan saya?" tanya Kiyai Tengku.

Kiyai Tengku juga menunjukkan kelayakannya sebagai seorang dai yang mencintai negara kesatuan republik Indonesia karena terpilih sebagai Wakil Sekjen Majelis Ulama Indonesia sebanyak dua periode, padahal dirinya bukan berasal dari ormas mana pun.




"Apalagi saya Wakil Sekjen MUI 2 periode, dipilih di Munas. Saya bukan NU bukan Muhammadiyah (tapi) bisa menjadi Wasekjen 2 periode, tentu karena sosok pribadinya bukan organisasinya." terangnya.

Bagi Kiyai yang menghafal berbagai bahasa daerah di Nusantara ini, Pancasila sudah final. Sebab, kelima sila Pancasila sesuai dengan nilai-nilai yang diajarkan Al-Qur'an.

"Kami sudah menganggap, Pancasila itu final. Karena Pancasila itu, lima (pasalnya) berasal dari Qur'an. Bagaimana mungkin orang Islam menolak Qur'an?" pungkas sang kiyai.

Sebelumnya, Agus Muhammad menyatakan bahwa KH Tengku Zulkarnain termasuk radikal menengah terkait ceramahnya yang menyebut murtad orang Islam ketika mengetahui bahwa jenggot sunnah tetapi menghina jenggot. [Tarbawia]

Tarbawia
Bijak Bermedia, Hati Bahagia

Bergabung Untuk Dapatkan Berita/Artikel Terbaru:


Info Donasi/Iklan:

085691479667 (WA)
081391871737 (Telegram)



Advertisement


EmoticonEmoticon

 

Start typing and press Enter to search