Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menjadi salah satu korban hoax terkait Reuni Akbar Mujahid 212 yang akan dihelat di Monas, Jakarta, Ahad (2/12/18). Hoax berupa pesan suara mengatasnamakan Mantan Menteri Pendidikan Nasional ini menyebutkan bahwa masuk ke dalam Monas harus membawa identitas.
Pesan suara yang sempat viral di berbagai media sosial ini akhirnya mendapatkan klarifikasi langsung dari Anies Baswedan. Lulusan Universitas Gajah Mada Yogyakarta ini tegas membantah.
"Pertama, masuk Monas tidak pernah mengharuskan ada KTP. Selama ini juga begitu. Kedua, itu bukan suara saya. Jadi bandingkan saja dengan suara ini. Ini suara asli saya." kata Anies melalui pesan suara yang disebarkan kepada Jurnalis.
Hoax Catut Nama Anies
Sebelumnya beredar suara pesan suara mengatasnamakan Anies Baswedan. Disebutkan dalam pesan tersebut, masuk ke dalam Monas harus membawa identitas.
"Nanti malam, Monas itu dijaga dan setiap pengunjung wajib punya KTP atau ID Pelajar atau Mahasiswa. Tolong sampaikan ke temen-temen dekat yang memang akan ikut aksi yang akan berangkat hari ini, pastikan mereka membawa KTP, ID, SIM, atau identitas yang lain.
Karena nanti tanpa ID gak akan bisa masuk Monas dan mengikuti aksi. Disterilkan nanti. Semua pintu masuk itu aksesnya sudah dijaga sama aparat. Masing-masing harus membawa ID jelas untuk bisa melewati gerbang-gerbang.
Ini juga diumumkan. Kasihan nanti jauh-jauh, dia gak bawa ID, gak bisa masuk. Hanya bisa di pinggiran, jauh dari Patung Kuda, jauh dari Monas, gak bisa masuk. Bagaimana akses masuk kalau gak bawa ID. Tolong diumumin aja ke temen-temen yang hari ini berangkat ke Jakarta. pastikan membawa ID. Bukti data diri, bisa KTP bisa SIM, yang penting salah satu ID yang masih berlaku."
(Baca: Pesan Sakral KH Bachtiar Nasir untuk Peserta Reuni Akbar Mujahid 212) [Tarbawia]
Tarbawia
Bijak Bermedia, Hati Bahagia
Bergabung Untuk Dapatkan Berita/Artikel Terbaru:
Info Donasi/Iklan:
085691479667 (WA)
081391871737 (Telegram)
Advertisement
EmoticonEmoticon