Rumah konsep pesanstren

Tidak Usah Paranoid!

- Januari 02, 2019


Sandiaga hadir atau tidak di Haul Solo itu tidak penting. Begitu juga pada haul-haul yang lain, kehadiran Prabowo atau Sandiaga itu tidak penting. Sohibul haul tidak diuntungkan dengan kehadiran mereka. Tidak hadir pun sama sekali tidak dirugikan. Cukuplah ratusan ribu manusia -ratusan di antaranya adalan habaib dan ulama- yang tumpah ruah di Solo menunjukkan maqam tinggi dan keutamaan Habib Ali AlHabsyi. 




Begini, saya sendiri sudah dua kali dibuat kecewa oleh Sandiaga atau timnya. Pada saat satu haul besar di Jawa Timur, hadirinnya minimal 100 ribu manusia, saya telah mengupayakan agar Prabowo atau Sandiaga diundang. Dengan berliku, akhirnya keluarga setuju Prabowo atau Sandiaga hadir. Undangan VVIP untuk mereka sudah saya genggam. Tapi, baik Sandiaga atau Prabowo ternyata tidak datang. Ok. Saya marah, tapi masih terkontrol. :)

Pada satu majelis shalawat terbesar di Malang, saya pun pernah berjibaku berupaya menghadirkan Sandiaga. Sohibul majelis sangat ptoteks dengan tokoh politik. Walau secara pribadi masing-masing mereka tetap mendukung #2019GantiPreaiden. Tapi, dengan berbagai upaya pendekatan kepada semua tokoh majelis tersebut, akhirnya mereka bersedia menerima Sandiaga. 

Tapi apa lacur, ternyata ditunggu sampai 23.00, Sandi tak jua datang. Saya marah! “Apa-apaan ini. Rungokno yo, tanpa dukungan elemen dan komunitas 212, Prabowo-Sandi hari ini adalah ayam sayur!” teriak saya. 

Jadi, pada acara-acara semacam haul dan lain sebagainya itu, bukan sohibul haul dan jamaah yang diuntungkan. Tapi pasangan inilah yang perlu hadir pada acara-acara tersebut. Sebab di sanalah basis pendukung mereka yang nyata. Maka, siapa pun, jangan pernah menghujat sohibul haul atau panitia. Pelaksana haul, ibarat wong duwe gawe, tentu tidak akan bisa menolak tamu. Termasuk tamu tidak diundang sekalipun. Nah, kebetulan Sandiaga adalah Cawapres. Jadi wajar dong, kalau ditempatkan di VIP. 




Nah, terkait dengan Haul Solo yang kemarin dihadiri Sandiaga Salahuddin Uno, Cawapres Nomer Urut 2, sebenarnya sangat wajar. Kalau pun ada celetukan atau teriakan di tengah hadirin, “2019 Ganti Presiden!” wajar saja. Namanya juga kerumunan orang banyak. Jadi kejadian ini jangan sampai mereduksi substansi acara tersebut. Panitia tentu tidak akan bisa mendikte semua hadirin. Sebab mereka adalah manusia, bukan domba! 

Perihak apakah Sohibul Bait atau pelaksana Haul berafiliasi dukungan kepada Prabowo-Sandi, silakan diterjemahkan sendiri. Sebab masing-masing kita punya sudut pandang. Yang pasti... Yang pasti ya, catat ini! Panitia tidak pernah mengekspos kehadiran Sandi. Sandi juga tidak diberikan slot sambutan apapun. Daaaaan... Sepanjang kehadiran Sandiaga, sekian banyak kamera yang merekam live acara haul, tidak sedikit pun menyorot Sandi. Sandi tertimpa kamera hanya di penghujung acara, saat doa. Itu pun memang tidak bisa dihindari. Sebab kanan kiri, depan belakang, para kamerawan tidak menemukan  ruang lagi untuk menghindari Sandiaga. 

Jadi pada acara apapun, dimanapun, saat-saat musim politik seperti ini, tidak usah pranoid dengan hal-hal yang terkait politik. Sebab, itu sama saja mengabarkan pada khalayak bahwa sebenarnya bukan nuansa politik yang tidak disukai. Tapi hanya karena kenyataan tersebut merugikam pasangan yang Anda dukung. Gampangnya begini, “Kenapa kok Sandiaga yang hadir di sana, bukan Kiai Ma'ruf atau Pak Joko!?” [Abrar Rifai]

Tarbawia
Bijak Bermedia, Hati Bahagia

Bergabung Untuk Dapatkan Berita/Artikel Terbaru:


Info Donasi/Iklan:

085691479667 (WA)
081391871737 (Telegram)



Advertisement


EmoticonEmoticon

 

Start typing and press Enter to search