Rumah konsep pesanstren

Pakar Media Blak-Blakan Soal Peretasan Akun Medsos

- April 14, 2019



Peretasan akun-akun Twitter dari influencer yang sebagian besar (atau seluruhnya) terafiliasi ke kubu 02.

Saya dapat banyak pertanyaan soal ini. Saya tulis jawaban saya di Twitter.

Soal peretasan akun-akun tokoh yang terafiliasi ke 02 yang marak terjadi sejak beberapa minggu terakhir, menurut saya sebagai berikut:

- Tidak mungkin dilakukan oleh pihak Twitter.

- Dilakukan oleh mereka yang tidak suka dengan cuitan dan pengaruh tokoh.

- Perlu tools dan kemampuan khusus.

Peretasan atas akun-akun aktivis bukan sekali ini terjadi. Contoh yang terkenal seperti di Venezuella, dimana akun-akun aktivis dihack, dan digunakan untuk menyebarkan hoaks dan fitnah, seolah-olah dari aktivis itu sendiri, sehingga timbul kebingungan.

Dampak peretasan atas akun-akun tokoh yang terafiliasi ke 02 langsung terasa, misal pada saat debat terakhir. 

Akun milik Said Didu, biasanya terkenal kritis pada saat debat, tidak muncul setelah diretas. Tak ada lagi cuitan kritis yang diamplifikasi oleh pendukung militan.

Dalam paparan Drone Emprit di Trans7 tadi malam, saat debat terakhir kubu 02 relatif adem ayem, tidak banyak menunjukkan serangan kepada paslon 01.

Saran saya, untuk tokoh-tokoh yang sudah verified dan besar followernya, sebaiknya menghubungi @TwitterID. Mungkin bisa minta bantuan @kemkominfo untuk menyakinkan pihak Twitter bahwa tokoh tersebut memang pemilik sah akun yang diretas.

Semoga akun-akun yang diretas, termasuk milik Pak Dahlan Iskan yang sudah jutaan followernya, bisa kembali ke pemiliknya yang sah, dibantu oleh @TwitterID dan kalau perlu juga dari @kemkominfo.   

BUAT AKUN RECEHAN YANG DISUSPEND

Kalau anda merasa memiliki akun yang recehan, tetapi disuspend juga, jangan lantas berburuk sangka kepada admin Twitter.

Perlu diketahui, twitter memiliki algoritma yang mendeteksi pola perilaku user apakah menyebarkan konten spam atau tidak. Kadang-kadang, saking semangatnya, user terus-terusan menyebarkan konten baik di Twitter atau FB. Dan algoritma mendeteksinya itu mirip gaya spam dikirim. Otomatis bisa jadi, algoritma akan mensuspend akun anda. [Ismail Fahmi]
Advertisement


EmoticonEmoticon

 

Start typing and press Enter to search