Rumah konsep pesanstren

Ust Haikal Tidak Paham Soal Pelaporan, Pelapor Kejar Target?

- Mei 09, 2019


Menyikapi bocornya surat pelaporan terhadap dirinya, Ustadz Haikal Hassan mengaku tidak paham. Benarkah pelapor hanya kejar target karena dituntut oleh atasannya?

"Saya tidak paham dengan kasus yang dilaporkan. Kalau lihat kejadiannya tanggal 6 bulan 5, menurut yang saya baca, posisi saya sedang di Jordan. Transit di Jeddah. Itulah kejadiannya, bahkan itu hari pertama puasa dan saya sahur di pesawat. Jadi saya tidak bicara apa pun." kata Ustadz Haikal Hassan melalui pesan suara yang direkam Admin Majelis Keluarga Indonesia (MKI), Selo, Kamis (9/5/19) malam.

Ustadz Haikal juga menjelaskan beberapa kemungkinan unggahannya di twitter yang dijadikan alasan pelapor. Namun, Ustadz Haikal mengaku telah meminta maaf soal salah mengutip data.

"Kalau ada tweetan saya yang ternyata gak saya ingat jam berapa, yang dikatakan dalam laporan jam 11, saya tidak mentweet sesuatu yang bersifat hoax dan mentweet sesuatu yang menjelekkan seseorang. Paling biasa, tweet saya berisi kritik terhadap kebijakan pemerintah yang merugikan rakyat. Saya tidak pernah mengkritik dengan menebar hoax atau menjurus kepada satu orang, tidak."  terang Pembina MKI ini.

Ustadz Haikal juga menjelaskan beberapa cuitan yang sempat salah data, dan pihaknya sudah menyampaikan ralat juga permintaan maaf.

"Kalau yang dimaksud saya menulis soal korban wafat dengan jumlah yang lebih besar dari yang diumumkan, saya sudah minta maaf. Kalau yang saya cuit adalah jumlah orang gila yang memilih, saya sudah minta maaf untuk kesalahan angka itu." tambah dai berdarah Betawi ini.

Hingga saat ini, Ustadz Haikal belum mengetahui ujaran mana yang dilaporkan oleh pelapor yang diduga sebagai caleg PSI ini.

"Sejak itulah saya gak tahu apa yang terjadi. Sampai sekarang saya belum tahu atas cuitan apa saya dilaporkan, atau fesbuk yang mana atau instagram yang mana. Kalau dilaporkan tanggal 6, tanggal 6 saya tidak posting apa-apa, tidak memposting sesuatu yang bisa dikategorikan hoax atau sejenisnya." tutup Ustadz Haikal. [Tarbawia]
Advertisement


EmoticonEmoticon

 

Start typing and press Enter to search