KOALISI INDONESIA BELA BAITUL MAQDIS (KIBBM)
MENOLAK "DEAL OF THE CENTURY" TRUMP
"Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka
penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan
perikeadilan." (Pembukaan UUD-45)
Proyek usulan Presiden Trump di Palestina dengan nama "Deal of the Century" adalah sebuah
kebohongan atas nama kesepakatan dan persekongkolan antara penjajah Zionis Israel dengan Presiden
Amerika, Donald Trump.
Di antara poin krusial yang mengusik perdamaian adalah penawaran Trump untuk membeli Kota
Al-Quds atau Baitul Maqdis senilai USD 50 Milyar, kemudian memberikan seutuhnya kepada Israel untuk
dijadikan ibukota. Selain itu, proposal Trump ini juga akan menghapus hak kembali bagi 6 juta pengungsi
Palestina ke tanah air mereka.
Maka dengan ini, kami Koalisi Indonesia Bela Baitul Maqdis (KIBBM) mewakili elemen rakyat
Indonesia, menyatakan:
Pertama, sikap diam dan membiarkan persoalan penjajahan yang terjadi di Palestina, bertentangan
dengan jati diri bangsa dan menyalahi amanat Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 Republik
Indonesia.
Maka merupakan kewajiban nasional, bagi setiap elemen bangsa baik di semua lembaga
pemerintahan maupun rakyat, untuk menunjukkan solidaritas terhadap perjuangan hak-hak penuh
kemerdekaan Palestina.
Kedua, apa yang dilakukan Presiden Amerika dan Israel merupakan pelanggaran HAM dan
pembangkangan atas upaya perdamaian oleh berbagai lembaga internasional yang didukung oleh
mayoritas negara-negara dunia, seperti PBB, OKI, dan lain-lain.
Terlebih lagi, sikap mengabaikan kemerdekaan Palestina, bertentangan dengan amanah Konferensi
Asia-Afrika 1955 di Bandung.
Ketiga, mengapresiasi sikap pemerintah Indonesia dalam forum OKI, serta mendesak pemerintah
RI untuk bersikap lebih tegas lagi dalam membela kemerdekaan Palestina dan melawan upaya merusak
perdamaian dunia oleh Trump dan Israel.
Bahkan Indonesia harus menjadi pusat perjuangan Palestina di kawasan Asia Tenggara karena
terkait posisinya sebagai pemimpin ASEAN dan negeri muslim terbesar di dunia.
Keempat, tidak pantas Presiden Amerika Trump, Israel dan sekutunya membicarakan perdamaian
sementara pelanggaran-pelanggaran pemukiman Israel di wilayah Palestina dan blokade Gaza tidak
dihentikan. Sebagaimana tidak ada perdamaian hakiki sebelum hak kembali 6 juta pengungsi Palestina
terwujud dengan pulang ke tanah air mereka.
Kelima, mengutuk segala bentuk normalisasi hubungan dengan Israel di segala aspek, karena hal
tersebut merupakan dukungan terhadap kejahatan, pelanggaran dan penjajahan Israel serta mengkhianati
perjuangan rakyat Palestina yang menjaga situs-situs suci di sana.
Keenam, menyerukan kepada berbagai unsur pemerintahan dan masyarakat baik lembaga maupun
tokoh, untuk mengesampingkan berbagai perselisihan dan berdiri satu barisan membela Palestina untuk
merdeka dengan ibukota Al-Quds.
a.n Koalisi Indonesia Bela Baitul Maqdis, AHMAD ISROFIEL MARDLATILLAH
Steering Committee Koalisi Indonesia Bela Baitul Maqdis, USTADZ FERRY NUR
Advertisement
EmoticonEmoticon