Rumah konsep pesanstren

Meski 'Dijebak' Dubes Turki, Penampilan Anies Baswedan Hadirkan Decak Kagum

- April 25, 2018


Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengaku 'terjebak' saat menerima tawaran Duta Besar (Dubes) Turki untuk menyampaikan kuliah umum di Bahçeşehir Universiteti, Istanbul, Turki.





Anies datang terlambat karena ada agenda tak direncanakan bersama Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan di Masjid Eyub Sultan. Ketika masuk ke ruangan diskusi, Anies kaget karena peserta diskusi bukan mahasiswa, melainkan para dosen dan guru besar.

"Ketika masuk ruangan, ternyata kuliah umumnya bukan dihadiri mahasiswa, tetapi para guru besar dan dekan di kampus." ungkap Anies melalui akun fesbuk resminya pada Rabu (25/4/18).

Selain dihadiri para guru besar, format diskusi yang dibuat layaknya pertemuan diskusi intensif dengan model tempat duduk berputar dalam satu forum ini juga mengusung tema yang berbeda dengan permintaan awal Dubes Turki.

"Terlebih lagi, ketika moderator menyampaikan pembuka, ternyata mereka mengumumkan tema kuliah umum ini soal dunia internasional." lanjut Anies mengisahkan.

Namun, Anies mengaku bisa mengatasi dua kejutan yang diberikan oleh Dubes Turki ini. Mantan Menteri Pendidikan Nasional ini mengaku menikmati tukar pikiran dengan para pemikir dan akademisi.

Baca: Serahkan Semua Gaji, Pernayataan Sandi Bikin Merinding





"Meski dapat dua kejutan, justru jadi materi diskusi yang menarik. Setelah saya memberikan paparan, kami benar-benar saling tukar pikiran. Dengan spektrum tema yang amat luas, dari soal sistem logistik, smart city, konsep pendidikan, perbankan syariah, hingga soal kehadiran kekuatan Tiongkok di Asia dan soal keseimbangan kekuatan militer di Asia." lanjut Anies.

Anies mengaku senang dengan pertanyaan-pertanyaan tajam yang disampaikan para guru besar sepanjang diskusi.

"Diskusi penuh pertanyaan tajam, menantang dan bagus, terasa mencerahkan bagi semua. Diskusipun jadi lebih panjang dari jadwal yang direncanakan. Tapi semua merasakan, bukan hanya perjumpaan ide tapi ini merupakan simpul perikatan hubungan antar bangsa: Indonesia dan Turki." katanya.

Meski diberondong pertanyaan-pertanyaan cerdas dari para guru besar, Anies juga mengaku senang sehingga mendapatkan banyak ilmu-ilmu dan terobosan baru.

"Dialog dan diskusi benar-benar menyenangkan karena deretan pertanyaan dari para guru besar dan dekan itu amat banyak dan variatif." pungkasnya. [Tarbawia]



Advertisement


EmoticonEmoticon

 

Start typing and press Enter to search